Thursday, April 21, 2011

Gedung Dewan Penindasan Rakyat

Indonesia Touch-  DPR atau yang dikenal Dewan Perwakilan Rakyat sekarang ini sedang meributkan masalah Gedung baru. Gedung megah yang rencananya dibangun ini akan memakan dana sampai trilyunan. Meraka para wakil rakyat beranggapan bahwa dengan gedung baru akan menambah kinerja para wakil rakyat. Kinerja apa yang akan bisa ditambah dengan adanya gedung baru itu?

Dewan Perwakilan Rakyat Memang penuh dengan nuansa politik, namun setidaknya dengan adanya rencana pebangunan gedung ini jangan sampai menodai hati rakyat dengan tidak memikirkan kepentingan rakyat. Menurut data yang langsung diambil dari komentar rakyat, Para rakyat Indonesia tidak setuju sepenuhnya pembangunan gedung baru ini. Jika hal ini diteruskan maka rakyat akan tidak percaya kepada DPR dan bisa menganggap gedung yang dibuat untuk peningkatan kerja oleh DPR ini dinamai Gedung Penindasan Rakyat oleh hati nurani rakyat Indonesia.


Politik yang terjadi di Indonesia seperti halnya politik kura-kura atau dikenal dengan alon-alon asal kelakon. Mereka para wakil rakyat lenih mengutamakan kepentignan mereka dibandingkan dengan mendenganr suara rakyat. Padahal bisa kita lihat dengan dana untuk pembangunan gedung itu bisa menambah atau memperbaiki sekolah-sekolah yang notabenya sudah tidak layak dan segera dalam masa perbaikan. Begitu pula dengan pendapat dari pengamat politik di Indonesia mereka beranggapan seharusnya para anggota DPR lebih mengutamakan kepentingan rakyat suara rakyat dibandingkan kepentingan politik mereka sendiri.

Jika hal ini sampai berlarut-larut mungkin saja untuk pemilu yang akan datang rakyat akan enggan percaya terhadap para calon wakil rakyat. Hal; ini bisa menimbulkan para golongan putih semakin banyak di kubu rakyat Indonesia.

Semoga para wakil rakyat dapat sadar sehingga rakyat indonesia merasa tidak ditindas dengan adanya pembangunan gedung baru ini, jika tidak usut diusut bisa jadi rakyat Indonesia memberi nama Gedung Ini dengan sebutan GEDUNG PENINDASAN RAKYAT.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites