Monday, March 21, 2011

Wanita Berburu Sperma

Dunia ini memang sudah berubah teknologinya. Dahulu tidak ada yang pernah berfikir jika sperma itu akan mahal harganya. Melainkan menjadi sesuatu yang tabu keberadaannya. Sekarang ini sperma bisa dijual dan banyak wanita di eropa sana para wanita berburu sperma demi melangsungkan garis keturunanya.

Bukan hal yang tidak wajar lagi untuk saat ini jika sperma menjadi susatu yang ternilai harganya. Bila dilihat dari kemajuan zaman banyak orang yang menginginkan adanya kelangsungan garis keturunanya sesuai dengan kondisi proses alam untuk para wanita yaitu dapat melahirkan seorang anak. berikut ini cerita faktanya.

Seorang wanita yang bernama Ann Spalding, sangat ingin mempunyai keturunan dari rahimnya. Namun dia belum dapat menemukan pasangan yang tepat untuk dapat mewujudkan impiannya tersebut. Ia pun memutar otak agar bisa hamil, tanpa harus mengeluarkan biaya inseminasi dari donor bank sperma yang bisa dibilang sangat mahal.

Karena keinginannya untuk hamil begitu besar, lantas dia memanfaatkan Google untuk beriklan secara online dan mencari pendonor yang ada. Ann Spalding  membuat iklan online untuk mencari pria yang bersedia menjadi pendonor sperma. Dari pencarian di Google, ia menemukan sejumlah komunitas yang mempertemukan pendonor dan pencari sperma. Dalam sejumlah iklannya, ia memperkenalkan diri sebagai seorang wanita lajang yang membutuhkan donor sperma agar bisa hamil sebelum menginjak usia 30 tahun.

Selang beberapa hari dia beriklan, ia menerima lima tawaran pendonor sperma lengkap dengan identitas dan foto. Lalu salah seorang pria bernama Jason yang bekerja sebagai seorang teknisi komputer dan berusia 30 tahun yang menjadi pilihan Ann Spalding

Ann kemudian mengatur pertemuan dengan pria itu di hotel. Sesaat setelah pertemuan, sang pria segera ke kamar mandi untuk memasukkan sperma ke sebuah wadah khusus. Setelah pria pergi, Ann yang sedang berada di masa subur segera menyuntikkannya ke dalam rahimnya. Namun, cara itu gagal. Ann tak kunjung hamil pada bulan berikutnya. Mendengar keluhan Ann, pria itu bersedia mengatur pertemuan kedua. Ann yang mulai melihat ketulusan Jason akhirnya memutuskan melakukan inseminasi alami. Ia bersedia berhubungan badan sekali untuk memasukkan sperma dan ternyata berhasil.

Ann lalu mengirimkan email kepada Jason untuk memberitahu kabar baik itu. Ia juga berjanji memberi tahu Jason ketika melahirkan nanti dan dia ingin Jason menandatangani kontrak yang menyatakan ia tidak punya hak atas anak yang dilahirkan.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites